Halaman
99
Pengolahan
100
Peta
Materi
IV
Setelah mempelajari bab IV ini, peserta didik mampu:
1.
mengemuk
akan pendapat tentang pengertian makanan khas wilayah setempat
dan keragaman produk pangan, jenis, dan manfaat dari makanan khas wilayah
setempat dari bahan pangan serealia, kacang-kacangan, serta umbi sebagai
ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada tuhan dan bangsa
indonesia;
2.
meng
identifikasi jenis, manfaat, dan teknik serta proses pengolahan bahan
pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan
khas wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan;
3.
mer
ancang pembuatan produk olahan pangan dari bahan pangan setengah
jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan khas wilayah
setempat berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri; dan
4.
membua
t, menguji, dan mengomunikasikan karya pengolahan pangan khas
wilayah daerah setempat yang dibuat dari bahan pangan setengah jadi serealia,
kacang-kacangan, dan umbi berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat
dengan disiplin dan tanggung jawab.
Tujuan
Pembelajaran
Pengolahan Bahan Pangan Se
T
engah Jadi
dari Serealia, Kacang-Kacangan, dan Um
B
i
m
en
J
adi
m
a
K
anan
Kha
S
Wilayah Se
T
em
P
a
T
Pengertian
Jenis
(karakteristik)
Teknik
Pengolahan
Tahapan
Pengolahan
(Proses)
Perencanaan
(identifikasi kebutuhan
dan ide/gagasan)
Pelaksanaan
(Persiapan alat, bahan,
dan proses pembuatan
Penyajian dan
Pengemasan
Keselamatan Kerja
e
v
aluasi
Peta
Materi
IV
101
BAB
IV
Pengolahan Bahan Pangan Setengah
Jadi dari Serealia, Kacang-kacangan,
dan Umbi
m
enjadi
m
ak
anan Khas
Wilayah Setempat
Sumber: Dok Kemdikbud
Gambar 4.1. Makanan khas wilayah setempat dari bahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi
Tugas 1
Amatilah gambar di atas! Apa bahan dasar yang digunakan dan
berasal dari daerah mana makanan-makanan tersebut?
102
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Berbagai olahan pangan pada
g
ambar 4.1
, yaitu kue-kue, mie dan
keripik merupakan hasil olahan dari bahan dasar setengah jadi. Kreativitas
penduduk Indonesia dalam mengolah berbagai olahan bahan pangan
setengah jadi dari serealia dan umbi patut kita syukuri sebagai anugerah
dari Tuhan. Kemampuan berkreasi yang kita miliki dapat membantu dalam
mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Indonesia
dikenal sebagai salah satu pusat jajanan dunia dengan berbagai macam
bentuk, rasa, dan teknik pengolahan serta memiliki keunikan karakteristik
olahan masing-masing. Hal ini tentu perlu dipertahankan dan makin
ditingkatkan kreativitas dalam mengolah hasil pangan, baik dari bahan
dasar setengah jadi maupun bahan bakunya sendiri.
Salah satu sektor yang sangat penting dikembangkan untuk mendukung
pembangunan pertanian adalah industri pengolahan hasil pertanian
(industri makanan). Pengembangan industri makanan diharapkan akan
mampu memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, membuka
kesempatan kerja, sumber devisa sekaligus menyediakan produk pangan
yang makin beragam. Pengolahan makanan dengan memperhatikan gizi
dan awet berhubungan erat dengan pemenuhan gizi masyarakat.
Permintaan produk olahan industri makanan menunjukkan kecenderungan
makin meningkat, baik pasar domestik maupun internasional. Hal ini bukan
saja disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dunia secara kuantitatif,
juga secara kualitatif kesejahteraan penduduk tersebut semakin baik yang
menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan akan pangan yang bergizi
dan beragam. Sejalan dengan hal tersebut, pengembangan teknologi
pengolahan pertanian terutama industri makanan sangat dibutuhkan.
Ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, besarnya hasil
pertanian yang dimiliki serta pasar terbuka akan memberikan daya tarik
tersendiri bagi pelaku pada industri pengolahan hasil pertanian.
a
. Pengertian
Pada pembelajaran kali ini kamu akan mempelajari pengolahan bahan
pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah
setempat. Untuk itu, perlu kiranya diulas kembali pengetahuan semester
satu, seperti apa yang dimaksud dengan pengolahan bahan pangan, apa
103
Prakarya
itu serealia, umbi, dan olahan pangan setengah jadi sebagai berikut.
•
Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan
mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi
bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
•
Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/
rumput/rumputan (
Gramineae
) yang dibudidayakan untuk menghasilkan
bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
•
Umbi
adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan
bentuk (pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Organ
yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya.
•
Olahan bahan pangan setengah jadi
sering disebut juga sebagai
‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan
proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun
mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi,
yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan
pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena
dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah
secara cepat sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan
bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan
khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang
diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan
pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik
budaya setempat.
d
iskusik
an bersama temanmu!
Agar negara Indonesia tetap mempertahankan produk makanan tradisional,
terutama dari bahan pangan serealia dan umbi, usaha apa yang harus
dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mencegah semakin menjamurnya
lisensi produk makanan impor. Sebagai warga negara Indonesia, bagaimana
cara kamu mengangkat makanan khas Indonesia dari bahan pangan serealia
dan umbi yang unik agar bisa bersaing dengan makanan internasional
di era global ini. Ungkapkan kesanmu terhadap makanan khas daerah
setempat! Presentasikan dengan santun dalam pembelajaran!
(
l
ihat
l
K-2)
Tugas 2
104
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Kandungan,
manfaat, jenis
dan karakteristik
dari bahan
pangan serealia
dan umbi telah
dijabarkan pada
buku Prakarya-
Pengolahan
kelas VIII
semester
1. Bacalah
kembali untuk
menyegarkan
ingatanmu!
lem
B
ar
K
er
J
a
-2 (
l
K-2)
Nama Anggota Kelompok :...........................................................................................................
Kelas :...........................................................................................................................................................
Usaha bangsa Indonesia untuk mencegah semakin menjamurnya lisensi produk
makanan impor dari luar negeri.
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
Cara mengangkat makanan khas Indonesia dari bahan pangan serealia dan umbi
yang unik agar bisa bersaing dengan makanan international di era global ini.
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
Ungkapkan kesanmu terhadap makanan khas daerah setempat.
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
B.
Jenis
Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia (
basic needs).
Oleh
karenanya, pemenuhan terhadap pangan menjadi
hal mutlak jika manusia ingin tetap bisa menjaga
keberlangsungan hidupnya. Setelah kebutuhan dasar
terpenuhi, manusia baru akan bisa memikirkan untuk
mencapai kebutuhan lainnya. Kebutuhan bersosialisasi
(
social needs
), percaya diri (
self esteem
) dan aktualisasi
diri (
self actualization
) merupakan tiga teratas kebutuhan
manusia.
Namun, sekarang hal tersebut tidak berlaku lagi.
saat ini pangan telah menjadi sebuah gaya hidup baru
di kalangan masyarakat, bukan lagi produk konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata.
Pangan berubah menjadi sebuah industri kuliner yang
tidak hanya memberikan cita rasa, juga kebutuhan lain
manusia untuk bersosialisasi maupun beraktualisasi.
105
Prakarya
Tidak mengherankan jika industri kuliner saat ini tumbuh sangat subur.
Beberapa hal yang mengindikasikannya adalah pola konsumsi masyarakat
yang mulai bergeser ke masakan dan minuman jadi, serta jumlah usaha
makanan atau restoran terus meningkat. P
erkembangan industri bisnis
kuliner di Indonesia khususnya di Jakarta terlihat sangat maju, bahkan
sudah hampir menyamai perkembangan kuliner di negara-negara maju
seperti di USA, Prancis, Australia, Jepang, Thailand, dan Inggris. Kemajuan
itu terlihat baik dalam hal penampilan maupun keanekaragaman jenis
masakannya dan juga karena menyediakan ruang bagi konsumen untuk
bisa berkumpul dengan komunitasnya melalui layanan ruangan maupun
jasa lainnya.
Secara umum, mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk
olahan pangan setengah jadi dihasilkan jenis produk berbentuk potongan
pipih tebal atau tipis (misalnya berbagai jenis kerupuk), butiran besar
(misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/
sawut lainnya) maupun butiran halus (misalnya berbagai jenis tepung, baik
dari bahan serealia maupun umbi-umbian) dengan teknik pengeringan.
Produk olahan pangan setengah jadi ini berbentuk bahan baku kering yang
selanjutnya menjadi bahan baku olahan industri rumah tangga maupun
industri pabrik. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih
tinggi karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat
diolah secara cepat sesuai kebutuhan.
Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan
dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi dari
serealia dan umbi dengan bentuk potongan pipih tebal atau tipis, butiran
besar, dan butiran halus.
1.
Olahan
pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal
atau tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia
antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang,
bihun, dan mie. Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis
dari umbi antara lain kerupuk
tette
, keripik singkong, sawut/gaplek ubi
jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku. Produk pangan setengah jadi
dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk,
106
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas
Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak.
Namun untuk bentuk sawut/gaplek ubi jalar maupun ubi kayu/singkong,
diolah dengan berbagai teknik, bisa dikukus, direbus, maupun digoreng.
Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal
atau tipis dari serealia dan umbi.
Sumber: Dok Kemdikbud
Gambar 4.2. Olahan pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia, kacang-kacangan dan
umbi yaitu kerupuk gendar, rengginang, kerupuk
tette
dan keripik tempe.
2.
Olahan
pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan
serealia adalah beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering
dan beku, aneka butiran
oat
, aneka pasta, beras/biji sorgum. Adapun,
produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan
kacang-kacangan adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai.
Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
dari umbi adalah tiwul instan dan beras singkong. Produk pangan setengah
jadi serealia, dan umbi dengan bentuk beras, beras instan, beras jagung,
aneka pasta, aneka butiran oat, beras/biji sorgum biasanya jika diolah
menjadi makanan khas Indonesia dengan teknik dikukus atau direbus,
namun untuk bentuk jagung pipil kering diolah dengan berbagai teknik
dipanaskan maka biji jagung pipil akan meletus kalau dipanaskan karena
mengembangnya uap air dalam biji. Adapun, jagung pipil beku dapat
diolah menjadi berbagai makanan khas Indonesia seperti sup, gorengan,
tumisan, kue dan lain-lain dengan menggunakan berbagai teknik bisa
direbus, maupun digoreng. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dari
bahan kacang-kacangan dengan bentuk biji atau butiran seperti kacang
hijau, kacang kedelai, kacang tanah biasanya diolah dengan teknik direbus,
digoreng atau dipanaskan dengan oven.
107
Prakarya
Berikut ini gambar dari olahan pangan setengah jadi dengan bentuk
butiran besar dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi.
Sumber: Dok Kemdikbud dan http://femina.co.id
Gambar 4.3.Olahan pangan setengah jadi dari serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan
bentuk butiran besar yaitu jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai goreng, dan biskuit
3.
Olahan pangan set
engah jadi dengan bentuk butiran halus
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia
yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung
sorgum. Sedangkan, produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran
halus dari umbi yaitu tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan
tepung kentang. Produk pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan,
dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi
makanan khas Indonesia dapat dengan aneka ragam teknik. Adapun,
aneka ragam tepung dari bahan serealia, kacang-kacangan, dan umbi
dapat diolah menjadi berbagai produk makanan khas Indonesia seperti;
jenang (Jawa), aneka ragam kue (seperti kue Adee singkong (Meureudu),
bolu, lepet (Jawa), donat (Jakarta), brownies (Bandung), dan lain-lain),
bakpia (Jawa), es krim, mie, roti, maupun keripik. Berikut ini gambar dari
olahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan
bentuk butiran halus.
Sumber: Dok Kemdikbud
Gambar 4.4. Olahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk butiran halus yaitu kue adee,
udang goreng tepung, Chai kue, dan bakpia
Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh selain untuk menjaga kesehatan, digunakan
untuk proses pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan persediaan
energi, agar proses-proses biokimiawi dalam tubuh tetap berjalan sebagaimana
mestinya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan zat gizi dari
makanan dalam jumlah tertentu untuk kelangsungan hidupnya.
108
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
i
n
fo
•
Kebutuhan kalori
setiap orang berbeda
tergantung usia, jenis
kelamin, dan aktivitas
yang dilakukan.
Misalnya, untuk
orang dewasa yang
berprofesi sebagai
atlit tentu memiliki
kebutuan kalori yang
berbeda dengan anak
usia 15 tahun.
•
Ketika membeli
makanan kemasan,
pastikan untuk
melihat kandungan
nutrisi dari makanan
tersebut sehingga
dapat melihat jumlah
kalori per sajian/
kemasan. Biasanya
kandungan nutrisi
terdapat pada bagian
belakang kemasan.
Kata
gizi
berasal dari bahasa Arab “
ghidza
” yang artinya makanan.
Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan pengertian antara bahan
makanan dan zat makanan/zat gizi/nutrisi. Zat makanan adalah satuan
nutrisi yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut
juga komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan
yang dibeli, dimasak, dan disusun menjadi hidangan.
Makanan yang baik dan bergizi menjadi dasar utama
bagi kesehatan. Cukup tidaknya nilai gizi makanan
yang dikonsumsi secara kuantitatif dapat diperkirakan
dari nilai energi (kalori) yang dikandungnya. Kalori
adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur
nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengonsumsi
makanan/minuman. Ada enam macam zat gizi yang
diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan
tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Zat-zat gizi yang dianjurkan menjadi dasar
pola makan gizi seimbang. Berdasarkan kegunaannya
bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok sebagai berikut.
a.
Kelompok za
t gizi penghasil tenaga (karbohidrat).
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat
antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung,
gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang,
singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan,
gula, dan minyak.
b.
Kelompok za
t gizi pembangun sel (protein).
Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci,
telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya
seperti tahu dan tempe.
c.
Kelompok za
t gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-sayuran yang
berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan.
109
Prakarya
Kerja Kelompok
Pergilah ke pasar/rumah teman atau studi pustaka maupun internet.
•
Lakukan identifikasi perbedaan beberapa tepung dari serealia, kacang-
kacangan, dan umbi dilihat dari warna, bentuk, aroma, dan rabaan.
•
Buatlah laporannya dan presentasikan dengan santun.
(
l
ihat
l
embar
Kerja Tugas 3)
Tugas 3
lem
B
ar
K
er
J
a
-3 (
l
K-3)
Nama Anggota Kelompok : ..............................................................................................
Kelas : .........................................................................................................................................
Mengidentifikasi perbedaan beberapa tepung serealia dan tepung umbi
yang ada di lingkunganmu
Nama tepung
Tanaman asal
Karakteristiknya (warna, bentuk, aroma, dan rabaan)
Ungkapkan kesanmu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
c
. Teknik Pengolahan
Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan
menjadi dua yaitu teknik pengolahan makanan panas basah
(moist heat)
dan teknik pengolahan panas kering (
dry heat cooking
).
1.
T
eknik Pengolahan
m
ak
anan Panas Basah (
Moist Heat
)
Teknik pengolahan makanan panas basah (
moist heat
) adalah mengolah bahan
makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.
Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau
bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak
pernah lebih dari suhu didih. Teknik ini mencakup merebus (
boiling
), merebus
cairan menutup bahan pangan (
poaching
), merebus dengan sedikit cairan
110
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
(
braising
), menyetup/menggulai (
stewing
), mendidih (
simmering
), mengukus
(steaming),
dan mengetim.
a.
T
eknik
m
er
ebus (
Boiling)
Teknik merebus
(boiling)
adalah mengolah bahan makanan dalam cairan
yang
sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu. Caranya
bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam air
yang telah panas.
b.
T
eknik
Poaching
Teknik
poacing
ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas
menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih
(92-96 °C). Bahan makanan yang di
poach
ini adalah bahan makanan yang lunak
atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti
telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam,
cuka, dan susu.
c.
T
eknik
Braising
Teknik
braising
adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan,
(kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan
api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan
teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari
braising
ini sama dengan
menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang
keluar menyatu dengan cairannya.
d.
T
eknik
Stewing
Stewing
(menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang
terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu
dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak
dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan
daging keluar dengan sempurna. Bahan masakannya biasanya daging, ayam, dan
ikan. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar
tidak mudah hancur. Pada proses
stewing
, cairan yang dipakai yaitu air, susu,
santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain,
opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
e.
T
eknik
m
engukus (
Steaming)
Teknik mengukus (steaming)
adalah memasak bahan makanan dengan uap
111
Prakarya
air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah
berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan
uap, kemudian masukkan bahan makanan pada
steamer
atau pengukus. Uap
air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi
bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung
dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, sayuran,
ikan atau ayam.
f.
T
eknik
Simmering
Teknik
simmering
ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus
atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik
didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung
kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan
ekstrak dari daging yang direbus.
g.
T
eknik
m
engetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan
dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara
ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim dan cokelat.
i
n
fo
•
Dalam mengolah pangan panas basah hendaknya pemberian garam setelah proses akhir
memasak, karena dalam setiap bahan pangan sudah ada kandungan rasa.
•
Untuk mengentalkan saus dapat memakai tepung maizena.
•
Jika saat mengukus, makanan tidak membutuhkan sentuhan uap air secara langsung,
maka makanan dapat dibungkus.
•
Air untuk mengukus harus cukup, jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan
beraroma hangus.
2.
T
eknik Pengolahan
m
ak
anan Panas Kering (
Dry Heat
Cooking
)
Teknik pengolahan panas kering (
dry heat cooking
) adalah mengolah makanan
tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama sekali
tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan
minyak (minyak zaitun, minyak kanola) sehingga suhunya bisa mencapai 180°C.
Teknik ini meliputi menggoreng dengan minyak banyak (
deep frying),
menggoreng
dengan minyak sedikit
(shallow frying),
menumis
(sauteing),
memanggang
(baking),
membakar
(grilling),
dan
roasting.
112
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
a.
m
enggor
eng dengan
m
in
yak Banyak (
Deep frying
)
Pengertian dari
deep frying
adalah memasak bahan makanan dengan
menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar
terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (
crispy
). Teknik ini dapat
digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk daging dan unggas, ikan,
sayur–sayuran, dan buah.
Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan
metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan
terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan
metode
deep frying
ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan
energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses
deep frying
juga biasanya
lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam
proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang
lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.
b.
m
enggor
eng dengan
m
in
yak Sedikit (
Shallow frying)
Shallow frying
adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng
yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan
datar. Dalam
shallow frying
bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.
Bahan makanan yang diolah pada
shallow frying
antara lain fillet ikan, unggas
yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, dan telur dadar.
Pada
shallow frying
panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak.
Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, kandungan
asam amino yang terdapat pada bahan makanan tetap, protein sedikit menyusut,
dan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c.
m
enumis (
Sauteing
)
Teknik menumis
(sauteing)
adalah teknik memasak dengan menggunakan
sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris
tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah
sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
Cairan yang biasa ditambahkan
adalah saus,
cream
, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan pada saat terakhir
proses pemasakan.
Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan bahan makanan dipersiapkan ter
-
lebih dahulu
. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian tuangkan minyak goreng
113
Prakarya
sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar agar potongan bahan makanan
saat dimasukkan tidak sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan
dapat matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh.
Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan
membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya. Selain itu, saus digunakan
untuk memasak bahan makanan yang mudah lunak dan sayuran yang masih muda.
d.
m
emanggang (
Baking
)
Memanggang
(baking)
adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven
dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air.
Baking
memiliki beberapa metode, sebagai berikut.
1.
m
emanggang k
ering
. Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan
akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan
bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk
pastry
dan roti,
selain itu pula digunakan untuk memasak daging, dan ikan.
2.
m
emanggang dalam o
ven menambah kelembaban.
Ketika memanggang
bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap
air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan
makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik
dasar
baking
dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, di antaranya
kentang, roti,
sponge
,
cake
, biskuit, ikan, dan sayuran.
3.
m
emanggang dalam o
ven dengan menggunakan 2 wadah
. Wadah
pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama
dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan
makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas
yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang.
Contoh: puding karamel,
hot pudding franfrurt.
e.
m
embak
ar (
Grilling)
Grilling
adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas
(
gridle
) atau di atas pan dadar (
teflon
) yang diletakkan di atas perapian langsung.
Suhu yang dibutuhkan untuk
grill
sekitar 292°C.
Grill
juga dapat dilakukan di
atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam
teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah
maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan
makanan yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk
membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan
114
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut
adalah di-
grilled
.
Beberapa teknik di atas hanya sebagian cara dalam pengolahan makanan
panas kering. Pada umumnya cara mengolah bahan pangan banyak caranya seperti
teknik mengasap, mengintim, dan menyangrai. Perbedaan-perbedaan teknik/
cara/metode pengolahan pangan yang ada di Nusantara maupun seluruh dunia
mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang
memengaruhinya.
Tugas 4
Kerjakan secara individual!
Berikut ini disajikan beberapa gambar kuliner khas Indonesia. Carilah
informasi tentang nama dan asal daerah olahan pangannya, bahan
dasarnya, teknik pengolahannya, cara mengolahnya, serta sejarah budaya
dari olahan pangan tersebut. Gunakan berbagai sumber belajar dalam
mengerjakan tugas individual ini.
(
l
ihat
l
K-3)
Sumber: Dok Kemdikbud
Gambar 4.5. Produk olahan
pangan setengah jadi dari serealia
dan umbi menjadi aneka ragam
makanan khas tradisi setempat
lem
B
ar
K
er
J
a
-4 (
l
K-4)
Nama Anggota Kelompok :
Kelas :
Laporan Kerja Individual.
Kuliner khas tradisi Indonesia.
Nama Produk : ..........................................................................................
Asal Daerah Produk : ..........................................................................................
Bahan Dasar Produk : ..........................................................................................
Teknik & Cara Pengolahan: ..........................................................................................
.....................................................................................................................................
Sejarah Budaya Produk:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Nama Produk : ..........................................................................................
Asal Daerah Produk : ..........................................................................................
Bahan Dasar Produk : ..........................................................................................
Teknik & Cara Pengolahan: ..........................................................................................
.....................................................................................................................................
Sejarah Budaya Produk:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Ungkapan kesan:
................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................
115
Prakarya
d
.
Tahapan Pengolahan dan
c
on
tohnya
Ingatkah kamu apa saja tahapan pengolahan? Mengolah bahan pangan
bergantung pada tujuan, metode, kebutuhan, dan kegunaan yang kita inginkan.
Dalam mengolah bahan pangan, kita perlu membiasakan dengan merencanakan/
merancang proses pembuatan-nya agar memiliki nilai kebermanfaatan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi dan kebutuhan. Selain itu, hal lain
yang harus diperhatikan adalah tahapan/proses pengolahan dalam membuat
suatu olahan pangan agar dapat dihasilkan produk pengolahan yang sesuai
dengan kegunaan, enak dalam rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis
dalam menyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan manusia.
Untuk mengingatkan kembali tahapan pembuatan pengolahan yang telah
kamu pelajari di semester 1, berikut disajikan bagan alur/tahapan pengolahan.
•
Merasakan hasil/produk
pengolahan pangan
•
Mengevaluasi seluruh proses
atau setiap tahapan pembuatan
pengolahan sebagai bahan
perbaikan
e
v
aluasi
•
Wadah penyajian dan estetikanya
•
Wadah kemasan, estetika, &
kesehatan
Penyajian/Pengemasan
•
Persiapan (merencanakan
pembelian bahan sesuai
kebutuhan, alat dan pengolahan
pangannya/pembuatannya mulai
dari pengupasan/pencucian
bahan)
•
Proses pembuatan, keselamatan
kerja dan hal khusus lainnya)
Pelaksanaan/ Pembuatan
•
Identifikasi kebutuhan (menganalis
kebutuhan pengolahan pangan
berdasarkan kondisi lingkungan
kelas/kelompok/keluarga saat ini)
untuk ide/gagasan perencanaan
produk pengolahan pangan.
•
Ide gagasan (membuat rencana/
merancang suatu pembuatan
pengolahan pangan sesuai dengan
hasil identifikasi kebutuhan)
Perencanaan
Gambar 4.7a. Alur/Tahapan Pengolahan
116
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Tugas 5 (
o
bser
vasi dan Wawancara)
a
ma
tilah lingkunganmu!
Berkunjunglah ke tempat kuliner makanan khas daerah setempat
dari bahan setengah jadi serealia atau umbi. Tanyakan beberapa
hal berikut.
•
Apa bahan yang diperlukan? Bagaimana cara memilih bahan?
•
Apa alat yang digunakan dalam proses pembuatannya?
•
Bagaimana proses pembuatannya? Bagaimana memadu bumbu?
•
Apa sejarah budaya yang melatarbelakangi olahan pangan
tersebut?
•
Apa bahan kemasan dan cara pengemasannya?
•
Catat keselamatan kerja dan hal khusus yang harus menjadi
perhatian saat proses pembuatannya.
Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaknya kamu
bersikap ramah, berbicara sopan, bekerja sama, dan toleransi
dengan teman kelompokmu.
(
l
ihat
l
K-5)
lem
B
ar
K
er
J
a
-5 (
l
K-5)
Nama Anggota Kelompok :...........................................................................................
Kelas : :...................................................................................................................................
l
ap
oran Kelompok:
o
bser
vasi dan Wawancara.
Pengolahan serealia dan umbi di lingkungan sekitar.
Bahan:
•
•
a
la
t:
•
•
Proses Pembuatan
(Gambar dan tuliskan prosesnya)
•
•
Kemasan dan Penyajian
(Gambar dan tuliskan bahan dan
caranya)
•
•
Cerita budaya sosial dari pengolahan pangan serealia dan atau umbi di
lingkungan sekitar.
.............................................................................................................................................................
Catatan khusus saat proses pembuatan (keselamatan kerja, tips, dan
lain-lain :
.............................................................................................................................................................
117
Prakarya
Persiapan
Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara
lengkap, agar proses memasak bisa cepat.
Bahan
m
ie
a
c
eh:
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.8. Bahan Mie Aceh
b) Pelaksanaan/Pembuatan
Berikut ini diuraikan contoh pengolahan bahan pangan setengah jadi dari
serealia yaitu Mie Aceh.
1. Mie Aceh
a. Perencanaan
Mie aceh dengan bumbu-bumbu hangat dan pedas, ditambah irisan
daging sapi, daging kambing atau udang sangat nikmat dimakan saat
hujan atau cuaca dingin.
i
den
tifikasi kebutuhan
“
Membuat “Mie Aceh” sebagai makanan sore hari, kumpul dengan keluarga di
saat hujan turun tiada henti.
Ide/Gagasan
118
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
1)
M
ie kuning dengan ukuran yang agak besar.
2)
Dag
ing cincang secukupnya atau udang dibersihkan dari
kulitnya pada bagian kepala dan badannya, tinggalkan kulit
pada bagian buntutnya.
3)
T
omat dicuci bersih dan dipotong dadu/kecil.
4)
T
auge dibersihkan bagian buntut dan kepalanya.
5)
Daun ba
wang dicuci bersih dan dipotong halus.
6)
Daun seledr
i dicuci bersih dan dipotong halus.
7)
Ba
wang putih satu butir dan bawang merah 3 butir dikupas,
dicuci, dan diiris halus.
8)
A
ir kaldu dari rebusan tulang iga atau tetelan.
9)
M
inyak secukupnya untuk menumis.
10)
G
aram secukupnya untuk perasa gurih.
11)
Kecap asin secuk
upnya untuk perasa gurih.
Bahan Bumbu
m
ie
a
c
eh:
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.9. Bahan bumbu mie aceh
119
Prakarya
1)
3 siung ba
wang putih dan 5 siung bawang merah dikupas
dan dicuci.
2)
1 cm jahe dik
upas dan dicuci.
3)
4 butir k
apulaga.
4)
½ sendok t
eh jinten disangrai.
5)
3 butir kemir
i disangrai.
6)
½ sendok t
eh ketumbar disangrai.
7)
½ sendok t
eh kunyit bubuk.
8)
1 sendok t
eh merica/lada putih bubuk.
9)
2 cm k
ayumanis.
10)
6 buah cabe mer
ah dibuang tangkainya dan dicuci (jika
ingin tidak pedas bijinya dibuang).
11)
G
aram secukupnya.
Bahan Pelengkap
a
c
ar Bawang dan
l
ainn
ya
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.10. Bahan pelengkap mie Aceh
1)
B
awang merah dikupas dan dicuci.
2)
C
uka secukupnya.
3)
Gula secuk
upnya.
4)
T
imun dicuci tanpa dikupas.
5)
Emping
.
6)
Kerupuk ba
wang.
120
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Alat–alat :
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.11. Alat yang digunakan untuk membuat Mie Aceh
1)
W
ajan untuk tempat menggoreng emping, kerupuk bawang,
sangrai bumbu dan mie aceh.
2)
Sutil sebagai ala
t menggoreng.
3)
P
anci untuk merebus bumbu mie aceh yang telah diulek.
4)
C
obek untuk mengulek bumbu.
5)
T
alenan dan pisau untuk memotong semua bahan-bahan yang
akan dimasak.
6)
Baskom un
tuk wadah mengolah acar.
7)
T
ungku sebagai alat yang digunakan untuk memasak dengan
bahan bakar arang. Tungku biasanya terbuat dari tanah liat atau
batu bata. Memasak dengan tungku menghasilkan aroma yang
khas dan masakan lebih nikmat.
8)
P
iring besar untuk penyajian mie aceh, piring kecil untuk penyajian
acar dan emping/krupuk, dan sendok garpu sebagai alat makan.
Proses Pembuatan
Dalam membuat mie aceh ada beberapa olahan yang dimasak
satu persatu yaitu bumbu mie aceh, mie aceh, acar bawang, dan
kerupuk/emping.
Bumbu
m
ie
a
c
eh
Ketumbar dan jinten
disangrai, kemudian
lanjutkan dengan
mensangrai kemiri.
Taruh semua bumbu yang
sudah disangrai dan bumbu
yang sudah dibersihkan
pada cobek. Ulek sampai
halus.
Bumbu halus ditumis
dengan minyak sedikit. Jika
bumbu sudah matang akan
lebih berminyak.
1
2
3
4
Bumbu yang sudah matang
tampak lebih berminyak.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.12. Proses membuat bumbu Mie Aceh
121
Prakarya
Arang di tungku
dibakar terlebih dulu.
Tulang atau tetelan
direbus untuk diambil
kaldunya.
Timun dikupas dan
dipotong tipis. Jika suka,
timun boleh tidak dikupas.
1
2
3
4
Bawang bombay dan
seledri diiris tipis sedang.
Bawang putih
dicincang, tomat
dipotong kecil, dan
daging dicacah/
dicincang.
Panaskan minyak,
masukkan dan tumis
bawang putih, daging
cincang, dan tomat.
Tambahkan udang yang
sudah dibersihkan, jika
suka, dan tumislah.
5
6
7
8
Masukkan bumbu ulek
matang secukupnya dan
tumislah.
m
ie
a
c
eh
Tambahkan kaldu
secukupnya.
Masukkan dengan
cepat toge, mie, daun
bawang, dan seledri
sesuai kebutuhannya/
secukupnya.
Tambahkan kecap asin
dan garam secukupnya,
dan aduklah semuanya
secara merata.
9
10
11
12
Tutup wajan selama
satu-dua menit.
Aduk semua bahan yang
ada di wajan secara
cepat dan merata.
13
14
Angkat mie, pindahkan
pada piring saji.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.13. Proses membuat Mie Aceh
122
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Iris bawang merah tipis-tipis
sebanyak kebutuhan.
Masukkan gula pada tempat
bawang.
Tambahkan cuka secukupnya
dan aduklah.
1
2
3
4
Aduk secara cepat agar gula
tercampur rata dan bawang keluar
airnya. Diamkan selama satu jam
agar cuka meresap.
a
c
ar Bawang
m
er
ah
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.14. Proses membuat acar bawang merah
c. Penyajian/Pengemasan
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.15. Penyajian MIe Aceh
Mie aceh disajikan di piring
dengan dilengkapi acar bawang,
irisan timun, irisan jeruk nipis, dan
emping goreng atau kerupuk bawang.
Mie aceh sangat berbeda dengan
makanan sejenis mie lainnya, yaitu
berbeda pada rasa bumbunya yang
memiliki rasa dan aroma yang khas
dan unik. Mie aceh rasanya pedas-
pedas nikmat, lezat, dan sangat sehat karena tidak menggunakan
penyedap. Mie aceh juga dipercaya dapat menambah stamina,
sekaligus dapat menyembuhkan penyakit karena bumbu mie
aceh menggunakan berbagai jenis rempah-rempah dan tumbuh-
tumbuhan yang tumbuh di Aceh. Mie aceh tersedia dalam dua
jenis yaitu mie aceh goreng dan mie aceh kuah.
Acar bawang merah, mentimun iris segar, dan perasan jeruk
nipis menambah kesegaran rasa dalam menikmati mie aceh. Jika
kurang pedas, dapat ditambah irisan cabe rawit. Emping goreng
atau kerupuk bawang akan menambah sensasi rasa dan suasana
dalam menikmati makanan ini.
123
Prakarya
d.
e
v
aluasi
Di ak
hir pembuatan pengolahan pangan Mie aceh, ujilah hasilnya dengan
cara mencoba/merasakan masakanmu. Jika ada yang kurang sesuai buatlah
catatan evaluasinya sebagai bahan masukkan dan bahan perbaikan nantinya.
e
v
aluasi
“
Berikut ini beberapa tips dalam membuat mie aceh :
•
Menghaluskan bumbu dengan memakai cobek akan makin me
-
muncul
k
an aroma batu atau kayu yang ada pada cobek, serta rasa dari
bumbu yang dikeluarkan akan makin terasa di lidah saat dikonsumsi.
Bumbu dapat menyatu lebih bagus dan minyak dari rempah-rempah
keluar sehingga membuat lembut bumbu.
•
Jika tidak ada mie basah tebal dapat diganti dengan mie telor.
Tips
Keselamatan Kerja
Perhatikan Keselamatan Kerja
•
Gunakan celemek dan ikat rambutmu agar tidak ada rambut yang terjatuh
pada makanan saat bekerja. Cuci tangan sebelum bekerja atau gunakan
sarung tangan untuk di dapur.
•
Hati-hatilah dalam bekerja, baik dalam mengunakan peralatan tajam, listrik,
kompor gas/minyak tanah, maupun pecah belah.
•
Kebersihan tempat kerja dan peralatan yang digunakan pada pembuatan
hendaknya diperhatikan, baik saat akan mulai memasak maupun setelah
selesai memasak.
•
Bekerja samalah yang baik antarteman.
•
Matikan kompor/tungku dengan baik saat selesai memasak.
m
embua
t Karya (Kerja Kelompok)
•
Bagaimana hasil observasi/wawancara maupun hasil bedah buku
sumber/referensi mengenai pengolahan pangan dari bahan setengah
jadi serealia, kacang-kacangan dan umbi di daerahmu?
•
Sekarang buatlah pengolahan dari bahan pangan setengah jadi dari
serealia, kacang-kacangan atau umbi menjadi khas daerah tempat
tinggalmu.
•
Setelah selesai, ujilah produk tersebut kepada teman maupun guru
di sekolah.
•
Catatlah hasil penilaian teman dan gurumu sebagai bahan refleksi/
feedback
dirimu.
(
l
ihat
l
embar K
erja Tugas 6)
Tugas 6
124
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
lem
B
ar
K
er
J
a
-6 (
l
K-6)
Nama Anggota Kelompok :
Kelas :
l
ap
oran Pembuatan Karya
1.
Perencanaan
(Identifikasi kebutuhan, ide gagasan)
........................................................................................................................................................
2.
Persiapan/Pelaksanaan
(Bahan, alat, dan proses pembuatan)
........................................................................................................................................................
3.
Penyajian/Pengemasan
........................................................................................................................................................
4.
e
v
aluasi
(analisa/evaluasi produk dari Guru dan teman)
Ungkapkan kesan saat mengerjakan karya:
........................................................................................................................................................
2. Onde-Onde Ubi Bugis
B
erikut ini akan diuraikan tahapan pembuatan onde-onde dari bahan
setengah jadi tepung ubi ungu dan tepung ketan putih yang merupakan
camilan khas masyarakat Bugis, Provinsi Sulawesi Selatan.
a. Perencanaan
Olahan pangan berupa camilan khas masyarakat Bugis di sore hari
sebagai teman minum teh dari bahan setengah jadi dari bahan serealia
berupa tepung dan juga untuk memberikan asupan gizi pada tubuh.
i
den
tifikasi kebutuhan
“
Onde-Onde Bugis
Ide/Gagasan
125
Prakarya
b. Pelaksanaan/Pembuatan
Persiapan
Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap
untuk proses pembuatan onde-onde Bugis.
Bahan:
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.16. Bahan Onde-onde Bugis yaitu ubi ungu, tepung ketan, gula jawa, air hangat, kelapa, dan garam
1)
250 g
ram ubi ungu atau tepung ubi, 100 gram tepung ketan putih, sedikit
garam, dan air hangat secukupnya untuk pembuatan kulit onde-onde.
2)
50 g
ram gula merah untuk isi onde-onde.
3)
100 g
ram kelapa untuk dibalurkan pada onde-onde.
Alat-alat
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.17. Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan Onde-onde Bugis
yaitu panci, baskom, pisau, parutan dan sendok saringan
1)
P
anci untuk mengukus ubi ungu, membuat air hangat, dan merebus
bola-bola onde-onde.
2)
Baskom un
tuk mencampur/menguleni ubi ungu, tepung ketan putih,
air dan garam.
3)
P
isau untuk mengupas kelapa dan ubi.
4)
P
arutan untuk memarut kelapa.
5)
S
endok saringan untuk mengangkat rebusan onde-onde yang sudah
matang.
126
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Proses Pembuatan
Gula jawa
dipotong kecil-
kecil.
Kelapa diparut
menjadi serpihan
kecil-kecil.
Rebus air
secukupnya hingga
matang, lalu
dinginkan hingga
suam-suam kuku.
1
2
3
4
Ubi ungu dikupas
lalu dikukus agar
vitaminnya tidak
banyak hilang.
Dalam keadaan
panas, haluskan
ubi ungu dengan
sendok hingga
lembut.
Campur tepung
ketan dengan
garam sedikit saja.
Campur semua
ubi ungu halus
dengan tepung
ketan putih
bergaram sampai
rata. Lembutkan
dan uleni dengan
memberi air
suam-suam kuku
sedkit demi sedikit
hingga kalis.
5
6
7
8
Ambil adonan
sejumput,
pipihkan dan isi
dengan potongan
gula merah dan
tutup dengan
adonannya, lalu
bulatkan.
Bulatkan seluruh
adonan hingga
habis.
Panaskan air hingga
mendidih, masukkan
adonan bulatan
onde-onde ke dalam
air mendidih, masak
hingga onde-onde
matang.
Angkat kue onde-
onde dari panci, lalu
tiriskan, kemudian
sisihkan.
9
10
11
12
Berilah kelapa parut
,sedikit garam dan
kukuslah hingga
matang.
127
Prakarya
Onde-onde yang
sudah selesai ditiriskan
selanjutnya dimasukkan
dalam kukusan kelapa
parut. Onde-onde Bugis
siap disajikan.
13
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.18. Proses pembuatan
onde-onde Bugis
c. Penyajian / Pengemasan
Sajikan kue onde-onde ubi
ungu tepung ketan dengan piring
saji yang cantik.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.19. Penyajian kue onde-onde ubi ungu ketan khas
Bugis
d)
e
v
aluasi
Evaluasi Diri
r
enungkan dan tuliskan pada selembar kertas!
P
ada akhir pengolahan pangan kue onde-onde Bugis (Sulawesi Selatan),
ujilah hasilnya dengan cara mencoba/merasakan masakanmu. Jika ada
yang kurang sesuai, buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukan
dan bahan perbaikan nantinya.
e
v
aluasi
“
Berikut ini beberapa tips dalam membuat onde-onde.
•
Agar kelapa parut harum, kukuslah dengan daun pandan.
•
Kue onde-onde juga dapat dibuat dengan tepung beras dan umbi-
umbi lainnya, misalnya singkong dan talas sebagai adonan.
Tips
128
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
Berkreasilah pada Pembuatan Kemasan/Penyajian
Bacalah
tahapan/proses pembuatan mie Aceh dan kue onde-onde
ubi ungu tepung ketan Bugis. Desainlah kemasan/penyajian untuk kedua
olahan pangan tersebut.
Gunak
an tahapan pembuatan karya pengolahan dalam membuat
kemasan.
Perhatikan beberapa hal-hal berikut.
•
Apa bahan yang diperlukan? Bagaimana cara memilih bahan yang sesuai?
•
Apa alat yang digunakan?
•
Bagaimana rancangan/ desainnya dan proses pembuatannya?
Saat melakukan kerja kelompok, hendaknya kamu bekerjasama, berbagi
tugas dan saling toleransi, dan berbicara sopan dengan teman kelompok-
mu.
(
l
ihat
l
embar K
erja Tugas 7)
Tugas 7
lem
B
ar
K
er
J
a
-7 (
l
K-7)
Nama Anggota Kelompok :
Kelas :
l
ap
oran Pembuatan Karya
1.
Perencanaan
(Identifikasi kebutuhan, ide gagasan)
........................................................................................................................................................
2.
Persiapan/Pelaksanaan
(Bahan, alat, dan proses pembuatan)
........................................................................................................................................................
3.
Penyajian/Pengemasan
........................................................................................................................................................
4.
e
v
aluasi
(analisa/evaluasi produk dari Guru dan teman)
Ungkapkan kesan saat mengerjakan karya:
........................................................................................................................................................
e
. P
enyajian dan Pengemasan
Dalam menyajikan suatu hidangan atau olahan pangan hendaknya
memberikan penampilan yang menarik sehingga dapat menggugah
selera bagi yang melihatnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.
129
Prakarya
1.
K
ombinasi Warna
Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
Padu-padan warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi
nilai jual suatu hidangan. Kombinasi warna yang buruk dapat merusak
selera makan secara keseluruhan.
2.
B
entuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan
pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara
kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Bentuk-bentuk yang
menarik mata saat memandang akan dapat meningkatkan selera makan.
Demikian halnya pada tekstur olahan pangan penting untuk diperhatikan.
Tekstur olahan pangan dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya
lunak, kenyal, kasar, kental atau halus.
Adapun yang dimaksud dengan kekentalan adalah dalam satu paket
menu hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat kekentalan hidangan
yang berbeda. Misalnya, jangan semua serba berkuah atau serba kering.
3.
R
asa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan
rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa
pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari
olahan pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan. Ada olahan
pangan yang enak dihidangkan saat panas ada juga yang cocok dalam
kondisi dingin. Misalnya, soto atau sop sebaiknya dihidangkan panas-panas,
sedangkan makanan penutup seperti es krim atau puding hendaknya
dihidangkan dingin.
4.
A
lat Saji Makanan
Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah kamu pelajari
di semester 1. Ada alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional
misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern
dapat berupa piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun
piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu
yang sesuai.
5.
Hiasan/Garnis
Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan
130
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
pangan yang dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna
yang mengugah selera, bentuk yang bermacam-macam maupun tata saji
yang menarik.
6.
Penyajian
Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan
semua hal yang perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu
kombinasi warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta
penggunaan alat saji. Tidak lupa faktor yang sangat penting diperhatikan
adalah kebersihan atau higienisnya suatu hidangan. Hidangan yang tidak
bersih akan langsung merusak selera makan seseorang.
Suatu hidangan juga dapat disajikan dalam sebuah kemasan. Dalam
menyajikan suatu hidangan dengan menggunakan kemasan harus juga
memperhatikan penampilan yang telah disebutkan di atas.
Berikut ini contoh kemasan dengan menggunakan bahan daun pandan
untuk kue-kue bentuk kecil. Perhatikan langkah-langkah pembuatannya.
Proses pembuatan kemasan menggunakan bahan daun pandan
sebagai berikut:
1.
Siapk
an daun pandan dan potong daun pandan berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan ukuran kue.
Siapkan juga dua lidi ukuran 3 cm untuk menyambungkan antarlipatan
daun. Gunting sisi kiri dan kanan sebesar 2 cm.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.20. Kemasan dari daun pandan
1
3
2
4
131
Prakarya
2.
Lipa
tlah sisi kiri daun dengan rapi.
3.
I
kat lipatan tadi dengan lidi. Lakukan hal yang sama pada sisi kanan.
4.
Hasil ak
hir kemasan daun pandan untuk wadah kue kecil-kecil.
r
enungkan dan tuliskan pada selembar kertas!
S
elama kamu mempelajari “Pengolahan pangan dari bahan setengah jadi
serealia dan umbi menjadi olahan pangan daerah setempat, manfaat apa
yang kamu rasakan, tentang hal-hal berikut?
•
Keragaman produk pengolahan pangan setengah jadi dari bahan serealia
dan umbi menjadi makanan khas Nusantara dan daerahmu sendiri
•
Belajar melalui sumber/referensi bacaan tentang karakteristik olahan
pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas
daerah setempat.
•
Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan.
•
Pengalaman dalam membuat olahan pangan serealia dan umbi (mulai
dari perencanaan, persiapan, pembuatan, dan penyajian) secara mandiri
•
Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu.
g
.
r
angkuman
F
.
r
efleksi
1.
P
engolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan
mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi
bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
2.
S
erealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/
rumput/rumputan (
Gramineae
) yang dibudidayakan untuk menghasilkan
bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
3.
K
acang-kacangan adalah biji berukuran lebih besar dibandingkan serealia
yang digunakan untuk bahan pangan manusia dan hewan ternak.
4.
U
mbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan
bentuk (pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Organ
yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya.
132
Kelas Viii SmP/mTs
S
emester 2
5.
Olahan
bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai
‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan
dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik
ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan
setengah jadi.
6.
P
engertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari
serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi makanan khas
daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik
yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan
dengan karakteristik budaya setempat.
7.
M
engolah pangan serealia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi
produk olahan pangan setengah jadi dihasilkan, (a) jenis produk
berbentuk potongan pipih tebal atau tipis (misalnya berbagai jenis
kerupuk), (b) butiran besar (misalnya jagung pipil, biji sorgum,
tepung tiwul instan, dan chip/granula/sawut lainnya) maupun (c)
butiran halus (misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan
serealia maupun umbi-umbian) dengan teknik pengeringan.
8.
Za
t makanan adalah satuan nutrisi yang menyusun bahan makanan.
9.
Bahan mak
anan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan,
yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun
menjadi hidangan.
10.
A
da enam macam zat gizi yang diperlukan manusia yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Zat-zat
gizi yang dianjurkan menjadi dasar pola makan gizi seimbang
dan berdasarkan kegunaannya bagi tubuh dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu kelompok zat gizi penghasil tenaga
(karbohidrat), kelompok zat gizi pembangun sel (protein), dan
kelompok zat gizi pengatur.
11.
T
eknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan dibedakan
menjadi dua yaitu, (a) teknik pengolahan makanan panas basah
(moist heat) terdiri dari merebus (boiling), merebus cairan
sebanyak bahan pangan (poaching), merebus dengan sedikit cairan
(braising), menyetup/menggulai (stewing), simmering, mengukus
133
Prakarya
(steaming), dan mengetim; (b) teknik pengolahan panas kering (dry
heat cooking) yang meliputi menggoreng dengan minyak banyak
(deep frying), shallow frying, menumis (sauteing), memanggang
(baking), roasting, dan membakar (grilling).
12.
B
eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan
olahan pangan, yaitu: kombinasi warna; bentuk, tekstur, dan
kekentalan; rasa dan suhu; alat saji makanan; hiasan/garnis; dan
penyajian.